KAMU DAN AKU ADALAH SENGKUNI
____________________________________________________________________________________________________
![]() |
Cak Nun dalam pementasan Teater Perdikan Sengkuni 2019 |
Dari kisah Sengkuni 2019 ini, penulis dapat memahami bahwa tragedi saling tuding, siapa baik dan siapa jahat semakin menjadi-jadi. Bahkan kadang penulis menjadi ragu terhadap berita yang beredar. Namun, beberapa hal yang dapat diambil dari penampilan Teater Perdikan ini adalah bahwa sifat Sengkuni ada dalam diri seluruh manusia. Jika Sengkuni dalam lakon digambarkan pernah menderita sedemikian sakitnya sehingga ia pantas berbuat lalim, lantas apakah semua orang juga pantas? Sementara mereka tidak mengalami penderitaan seperti yang Sengkuni alami?
Lantas kejahatan itu datang darimana, jika bukan tabiat manusia itu
sendiri. Inilah yang kemudian membuka mata penulis, bahwa sesungguhnya setiap
manusia memiliki sifat Sengkuni. Sedangkan dengan menyadari bahwa Si Lalim
adalah Sengkuni, secara tidak langsung kita memahami penderitaan si Lalim,
sehingga pendangan kita terhadap si Lalim tak jadi benci namun, iba dan
kasihan. Betapa menderitanya Si Lalim dahulu, sehingga ia bisa berbuat begini.
Kisah
Sengkuni ini juga membuat penulis mengerti bahwa apa yang terjadi saat ini
bukanlah atas kesalahan siapa atau sebab musabab siapa. Namun karena tingkah
laku kita sendiri. Satu-satunya yang wajib dipersalahkan adalah diri, bahwa
diri ini masih menonjolkan watak Sengkuni, sehingga menyulut Sengkuni-Sengkuni
lain. Hasilnya negeri ini saling tuduh Sengkuni. Tapi kembali lagi, kesadaran
bahwa dia Sengkuni seperti aku pun Sengkuni, bahwa kita memiliki penderitaan
yang sama. Lalu mengapa harus saling menyakiti karena sama-sama menderita?
“Tokoh yang berhasil mencitrakan dirinya baik, kita puji-puji seakan-akan tidak memiliki sisi negatif (padahal Sengkuni bersarang di dalam tubuhnya). Sebaliknya, mereka yang punya citra jelek kita habisi, seakan-akan sama sekali tidak memiliki sisi baik.”
“Pilihannya adalah apakah kita akan terus berperan sebagai Sengkuni yang rendahan atau kita memiilih untuk menjadi lebih beradab? Pilihannya ada di tangan anda."
____________________________________________________________________________________________________
TAMPILKAN SELENGKAPNYA ← 1 2 3 4
Komentar
Posting Komentar